Akhir-akhir ini masalah kesehatan cukup meningkat, apalagi ada virus yang sedang tren saat ini yakni visur Corona yang mudah menular sehingga bisa diderita oleh siapa saja. Oleh karenanya, perlu adanya pemahaman tentang penyakit-penyakit apa saja yang ada di Indonesia, dampaknya, dan solusi apa yang bisa dilakukan.

Nah, beberapa waktu lalu sempat mengikuti presentasi dari DR. Dr. H. Rachmat Latief, M.Kes., MHA, Sp.PD, KPTI, FINASIM, seorang dokter ahli penyakit dalam di Rumah Sakit Awal Bros. Beliau menyampaikan tentang Permasalahan Kesehatan Indonesia Kenyataan dan Tantangan.

Masalah kesehatan oleh Dr.Rahmat
Dokter Rahmat sedang menjelaskan di panggung

Kesehatan di Indonesia

Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengidentifikasi ada 68.000 kategori penyakit, cedera, dan gangguan konsisi kesehatan terkait lainnya. Selain itu, datan daru Orphanet juga menunjukkan adanya 6.172 penyakit langka dan unik saat ini. Ada sekira 71.9 % penyakit disebabkan oleh faktor genetic dan 69.9% onset utama pada usia anak.

Berdasarkan penuturan Dr. Rahmat, tren penyakit di Indonesia didominasi oleh Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan presentasi 69.91%. Adapun peningkatan PTM di tahun 2018 yakni Darah Tinggi (dengan atau ada komplikasi seperti Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Ginjal Kronis, dan Stroke), Diabetes Melitus atau penyakit gula, dan Kanker.

Ancaman lain yang tak kalah hebohnya, yakni virus yang berasal dari hewan. Inilah yang akhir-akhir ini sering gencar terjadi.

“Kalau kita main-main dengan virus, yang tadinya virusnya hanya terjadi pada hewan akhirnya bisa cocok dengan manusia” kata Dr.Rahmat.

Faktanya, hampir 60% penyakit menular berasal dari hewan dan terdapat 75% penyakit manusia akibat mikroba seperti HIV, Influensa (H1N1, H5N1, H7N9), Sindrom Pernafasan Akut (SARS), MERS-CoV, Ebola, Marbug, dan Nipah juga berasal dari binatang. Tambah lagi 1 yakni yang baru ditemukan Virus Corona.

Dokter Rahmat menyebutkan bahwa setiap tahunnya diperkirakan lima penyakit baru tiap tahunnya. Tiga diantara penyakit tersebut bersumber dari hewan.

Dampak Masalah Kesehatan

Selain dari itu, ada satu lagi yang sedang marak-maraknya terjadi khususnya di Sulawesi Selatan. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) cukup tinggi pada Januari 2019, Kementrian kesehatan merilis data kasus DBD mencapai 13.683 orang di seluruh Indonesia. Pada bulan tersebut tercatat 658 kasus penderita DBD di Sulawesi Selatan.

Penyakit DBD ini menyerang pembuluh daran dan menyebabkan trombosit menurun secara drastis. Jika penanganannya terlambat dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebakan karena pembuluh darah mengalami shock akibat prubahan yang drastis.

Nah, apa sih dampak yang ditimbulkan dari masalah-masalah kesehatan yang ada? Tentu saja cukup banyak khususnya masalah ekonomi.

Sakit pangkal miskin. Kata-kata ini cukup relevan, karena penyembuhan suatu penyakit butuh biaya. Apalagi untuk penyakit-penyakit kritis, tentu membutuhkan biaya besar.

Kalau sudah sakit, banyak yang tidak bisa bekerja lagi sehingga pemasukan pun berkurang bahkan ada yang diberhentikan dari pekerjaannya. Tidak hanya biaya rumah sakit yang ditanggung, namun ada juga biaya lainnya seperti biaya transportasi, biaya makanan untuk yang menjaga di rumah sakit, dan biaya lainnya. Hal lainnya juga yang perlu diperhatikan terutama jika dalam kondisi kritis adalah biaya hidup sehari-hari jika sudah tak bekerja, biaya sekolah anak, dan biaya pelunasan hutang jika ada.

Dampak lainnya adalah dampak kesehatan itu sendiri. Untuk pasien yang menderita penyakit menular, bisa menularkan penyakitnya kepada orang-orang terdekat mereka. Contohnya saja penyakit Tuberculosis (TBC). Penyakit ini dapat mudah menular melalui udara jika penderita pasien TBC mengalami batuk-batuk dan tanpa sengaja kita menghirup udara di sekitarnya maka kita pun bisa tertular.

Mendengar tentang tren penyakit membuat diri sadar untuk mempersiapkan langkah prefentif dalam menghadapi masalah kesehatan. Menerapakan pola hidup sehat adalah yang paling utama. Oleh karenanya, kamu dapat mengikuti beberapa tips untuk menjaga kesehatan.

  1. Olahraga yang teratur. Olahraga sering sekali dilewatkan oleh orang-orang, padahal salah satu hal yang dapat memperlancar peredaran darah dan memperkuat otot dan tulang. Disarankan untuk melakukan olahraga minimal 150 menit setiap pekan. Kamu dapat membaginya menjadi beberapa menit per hari. Baca juga: manfaat olahraga pagi.
  2. Perbanyak minum air mineral, hindari merokok, dan mengkonsumsi alcohol. Untuk menghindari dehidrasi dan rusaknya organ-organ dalam tubuh.
  3. Makan makanan sehat dengan gizi seimbang. Makanan sehat dengan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh sehingga tahan terhadap beberapa penyakit
  4. Istirahat yang cukup. Banyak sekali dari kita yang mengubah jam beraktifitas khusunya yang tidak memiliki aktifitas rutin bekerja di pagi hari. Oleh karenanya, mereka menambah jumlah tidur di pagi hari dan beraktifitas sampai begadang di malam hari. Padahal istirahat yang cukup membantu tubuh kita melakukan regenerasi dengan baik sehingga dapat bekerja maksimal kembali ketika waktunya beraktifitas.
  5. Persiapkan perlindungan sejak dini. Salah satu yang terpenting yang harus teman-teman perhatikan adalah siapkan perlindungan kesehatan sejak dini. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Meskipun kita sudah menerapkan pola hidup sehat, nauzubillah, tiba-tiba ada virus ganas yang mampu melewati sistem kekebalan tubuh kita, kita sudah tak perlu khawatir karena ada asuransi yang sudah disiapkan di waktu yang genting.

Baca juga: 5 Tips Hidup Sehat

Perlindungan Kesehatan

Berbicara masalah asuransi atau perlindungan dini untuk masalah kesehatan ini cukup dilema karena banyak pilihan asuransi yang bertebaran di luar sana. Perusahaan asuransi terus berusaha bersaing satu sama lain dengan meningkatkan jumlah penyakit yang ditanggung.

Nah, sedihnya jika kita sudah memiliki sebuah asuransi namun penyakit yang diderita belum masuk dalam daftar penyakit yang dicover oleh asuransi tersebut. Belum lagi prosesnya yang tidak mudah dan klaim yang cukup merepotkan. Sakitnya tuh bisa nambah, bukannya malah memberikan solusi tapi menambah masalah yang ada.

Oleh karenanya, butuh asuransi yang bisa mengcover semua jenis penyakit bahkan jenis penyakit yang baru ditemukan. Seperti yang dijelaskan di awal bahwa ada lima jenis penyakit baru yang ditemukan setiap tahunnya.

Emang ada yang seperti itu? Well, baru-baru ini ada sebuh inovasi baru dari Pudential yang mengeluarkan asuransi bernama PRUTotal Critical Protection (PRUTop) Syariah. Asuransi ini mengcover seluruh jenis penyakit bahkan yang belum ditemukan sekali pun. PRUtotal ini cukup memberikan banyak tambahan perlindungan dan kemudahan dalam proses klaim.

PRUTop ini dapat diklaim jika memenuhi salah satu dari kondisi berikut:

  • Berdasarkan Diagnosa : Proteksi atas 112 Kondisi Kritis dan Kanker Kulit
  • Berdasarkan Tindakan : Dilakukan pembedahan terbuka maupun pembedahan invasif minimum. Contohnya pembedahan tumor.
  • Berdasrkan ketidakmampuan : Tidak bisa melakukan minimum dua dari enam kegiatan sehari-hari. Misalnya mandi, memakai baju, dan sebagainya)
  • Berdasarkan perawatan :
    • Masuk ICU minimal 6 hari berturut-turut. Contoh infeksi serius atau komplikasi. Bukan karena meminta untuk ditempatkan di ICU ya.
    • Terapi imunosupresif sistemik minimal 6 bulan berturut-turut seperti autoimun.
Perlindungan Dini msalah kesehatan Prudential PRUTop sebagai salah satu solusi masalah kesehatan

Serunya, PRUTop ini memiliki beberapa paket yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan keuangan masing-masing. Ada paket Lengkap, paket penting, dan paket-paket lainnya. Dalam paket lengkap ini, perlindungan tambahan yang diberikan atas kondisi kritis cukup komplit mulai dari tahap awal, tahap akhir, dan meninggal dunia. Maksimal pertanggungan Rp. 5 Miliar dengan kondisi tahap awal Rp. 2,5 Miliar dan tidak ada ketentuan 14 hari masa bertahan hidup. Jika meninggal dunia, pertanggungannya langsung diberikan.

Oh iya, sedikit informasi tentang Prudential ini adalah salah satu asuransi yang cukup tua yang sudah beroperasi selama 171 tahun di seluruh dunia. Asuransi ini berasal dari London, Inggris yang sudah melayani 26 juta nasabah dengan nilai asset perusahaan memasuki top 50 dunia. Kalau dulu Prudential taglinenya Always Listening, Always Understanding. Sekarang sudah berubah jadi Listening, Understanding, Delivering yang dijelaskan oleh Jens Reisch, President Direktur Prudential Indonesia.

Penjelasan tentang Prudential

Cukup dulu ya bagi-bagi infonya hari ini. Tunggu info-info terbaru lainnya seputar perjalanan, gaya hidup, pengalaman menarik, dan motivasi setiap pekannya.



About Author

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh :)

My name is Evhy, and I am Indonesian. I write about my daily life, food, book, adventure, beauty, fashion, useful information, and many things.
For any question or business inquired please contact me on evhy,project@gmail.com

Instagram: @evhykamaluddin
Check out my portfolio of Art and Photography: karya.evhykamaluddin.com

You might also enjoy:

2 Comments

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Enable Notifications OK No thanks